Dunia Nyata atau Maya

by - Februari 13, 2012

Ketegangan sangat terasa di ruang bedah itu. Sedikit saja kesalahan bisa
berakibat fatal. Tim medis yang terdiri dari dokter-dokter ahli bedah di seluruh
dunia itu memang sudah memiliki banyak pengalaman dalam menjalankan bedah
otak yang kompleks tersebut. Ternyata sehebat apa pun mereka, resiko yang ada
tetap besar! Bedah otak! Bagaimana kalau pisau bedah secara tidak sengaja
mengiris jaringan yang seharusnya tidak boleh tersentuh? Bagaimana kalau
dokter-dokter yang menangani pembedahan tersebut tiba-tiba merasa kelelahan
karena lamanya proses operasi? Walaupun pisau bedah diselipkan kamera mini
yang bisa menampilkan gambar yang terekam di layar monitor yang besar,
kesalahan-kesalahan manusiawi tersebut mungkin saja terjadi. Apalagi karena
para dokter harus terus-menerus memperhatikan layar monitor dengan seksama,
sambil melaksanakan pembedahan dengan kedua tangannya. Pandangannya mau
kadang-kadang beralih dari sang pasien ke layar monitor. Proses yang rumit dan
melelahkan! Di saat seperti ini, mereka benar-benar mengharapkan memiliki mata
yang bisa melihat ‘menembus’ kepala pasien seperti sinar X sehingga semua
proses pembedahan yang mereka lakukan bisa terlihat sangat jelas tanpa perlu
terus-menerus melirik layar monitor! Pasti prosesnya bisa dilakukan lebih praktis,
lebih cepat, dan lebih mudah. Resiko yang dihadapi pun pasti lebih kecil karena
‘mata’ mereka itu dapat melihat semuanya dengan jelas. Ah… jangan bermimpi!
Manusia tidak memiliki kemampuan itu! Mata manusia, sehebat apa pun, tidak
bisa melihat menembus seperti itu. Itulah sebabnya para dokter menggunakan
bantuan kamera mini dan layar monitor. Tapi tunggu! Ternyata dalam beberapa
tahun terakhir ini banyak penelitian yang mulai menunjukkan tanda-tanda
keberhasilan dalam menemukan teknologi yang bisa membantu manusia ‘melihat’
dunia ini dengan cara yang berbeda. Kita mungkin bisa melihat ‘menembus’
sesuatu! Tentu tidak dengan mata telanjang! Tetapi kita hanya akan diperlengkapi
dengan kacamata yang bisa menampilkan segala yang tersembunyi! Para dokter
bedah itu mendapat secercah harapan baru! Kita mungkin tidak percaya sebelum
melihat sendiri bahwa teknologi ini bukan hanya mimpi. Seperti kata pepatah:
Seeing is Believing. Kita baru akan percaya jika kita sudah melihatnya.
Teknologi ini memang membuat kita mampu melihat segala hal yang
biasanya tersembunyi dari pandangan mata normal manusia. Tetapi jangan salah
sangka, teknologi ini bukan ditujukan untuk ‘mengintip’. Karena yang
ditampilkan di kacamata canggih itu bukan dunia nyata, melainkan tampilan
grafik yang bersifat maya (virtual). Apa maksudnya ini? Mari kita ‘mengintip’
kedahsyatan teknologi yang dikenal sebagai Augmented Reality!
Augmented Reality (AR) berada di antara dunia nyata (real environment)
dengan dunia maya (virtual environment). Kita semua tahu keindahan dunia nyata
yang kita lihat melalui kedua mata kita tidak pernah bisa ditandingi oleh
kehebatan teknologi yang menawarkan tampilan gambar, secanggih apa pun
teknologi tersebut. Setinggi apa pun resolusi gambar di layar monitor maupun
pada rekaman film DVD (Digital Versatile Disc) yang ditampilkan pada layar
datar, atau bahkan ketajaman gambar di bioskop dengan layar lebarnya, tetap saja
semuanya tidak bisa menggantikan kenikmatan pemandangan dunia yang
sebenarnya. Itulah sebabnya dunia nyata kini mulai ‘digabungkan’ dengan dunia
maya. Dunia maya tidak pernah bisa seindah dunia nyata, tetapi dunia nyata
terkadang memasang batasan-batasan yang tidak bisa ditembus oleh mata normal
manusia. Karena itulah keduanya kini disatukan dalam teknologi AR yang mulai
merebak di awal abad ke-20. Dengan AR kita bisa melihat hologram di dunia
nyata, bukan hanya di laboratorium. Saat kita sedang berjalan-jalan di ruang
terbuka untuk menikmati pemandangan alam, kita bisa melihat panduan-panduan
berupa gambar-gambar semacam hologram pada berbagai tempat yang kita lewati.
Misalnya kita sedang berjalan-jalan di Bali, kemudian melewati suatu lokasi yang
sepertinya pernah kita lihat sebelumnya, tetapi kita tidak bisa mengingat kapan
dan peristiwa apa yang pernah terjadi di sana. Dengan AR, kita bisa langsung
melihat catatan sejarah lokasi tersebut yang ditampilkan dalam bentuk grafik yang
terlihat ‘menyatu’ dengan dunia yang sebenarnya. Ternyata lokasi itu dulunya
merupakan tempat berdirinya kafe yang pernah terkena bom beberapa tahun yang
lalu! Dan tentu saja aplikasi paling hebat bisa dirasakan dalam dunia kesehatan.
Para dokter bisa melihat jaringan-jaringan otak pasiennya tanpa memerlukan
kamera dan layar monitor tambahan.

Jaringan otak yang mereka lihat itu bukan jaringan otak yang sebenarnya,
tetapi hanya merupakan grafik tiga dimensi yang dikonstruksi oleh komputer.
Pergerakan pisau bedah pun bisa terus dipantau tanpa membutuhkan kamera.
Hanya dengan kacamata yang sudah dilengkapi teknologi AR mereka bisa
mendapatkan gambar tiga dimensi yang sangat berguna dalam proses bedah otak
yang rumit itu. Bagaimana cara kerja teknologi canggih ini?

Gambar-gambar yang dapat ditangkap retina pada kedua mata kita
menampilkan dunia nyata seperti yang kita lihat selama ini. Teknologi komputer
dan hologram bekerja sama membangun gambar-gambar tiga dimensi (computer
graphics) yang kemudian ditumpukkan (superimposed) pada dunia nyata tadi.
Hasilnya seperti terlihat di Gambar 1, dunia nyata bersatu dengan dunia maya!
Pada Gambar 1-A kita melihat suatu bangunan karya seni. Desain konstruksi
lampu (dibuat dengan komputer seperti pada Gambar 1-B) ditumpukkan dengan
bangunan yang sudah ada sehingga terlihat menyatu pada Gambar 1-C. Untuk
bisa melihat gambar yang ditumpuk ini, kita membutuhkan kacamata yang
berfungsi sebagai head-mounted display (HMD). HMD ini berfungsi seperti layar
monitor yang bisa menampilkan gambar dan tulisan yang diprogram oleh
komputer. Ada dua tipe HMD, yang pertama menggunakan teknologi video seethrough
display, sedangkan yang kedua menggunakan teknologi optical seethrough
display.
Optical see-through display menggunakan cermin yang bisa merefleksikan
sekaligus meneruskan cahaya (half-silvered mirror). Cermin ini berfungsi sebagai
beam splitter (pembagi cahaya) yang merefleksikan gambar hasil ciptaan
komputer ke mata kita, sementara cahaya dari lingkungan sekeliling kita masih
dapat diteruskan ke mata kita. Lensa yang berfungsi memfokuskan gambar
(supaya lebih jelas dan nyaman bagi mata) diletakkan di antara cermin dan layar
tampilan komputer. Karena cahaya dari sekeliling kita tetap berhasil masuk ke
mata, kita tetap dapat melihat dunia nyata seperti biasa. Tetapi dunia nyata ini
sudah diperkaya dengan gambar hasil program komputer.
Video see-through display sama sekali tidak meneruskan cahaya dari
sekeliling kita. Kacamata yang digunakan mirip kacamata renang yang
menghalangi air supaya tidak bisa menembus, hanya saja yang dihalangi kali ini
bukan air, tetapi cahaya (seperti kacamata hitam yang benar-benar membuat kita
tidak bisa melihat apa-apa). Pada bagian luar kacamata terpasang kamera mini
yang merekam dunia nyata dan menampilkannya pada layar video pada bagian
dalam kacamata. Gambar dunia nyata yang terekam dalam kamera ditumpuk
(superimposed) dengan gambar yang sudah diprogram komputer sehingga gambar
yang terlihat oleh mata kita merupakan gabungan dari dunia nyata dan dunia maya.
Di mana letak komputernya? Seperti komputer-komputer mini yang sudah
banyak kita gunakan sekarang, komputer ini pun bisa kita bawa-bawa dan kita
simpan di mana saja. Komputer berbentuk mirip PDA (Personal Digital Assistant)
maupun telepon genggam bisa kita pegang sepanjang jalan, atau dikaitkan pada
pakaian, atau disimpan dengan aman di dalam tas. Sewaktu kita bergerak,
perubahan posisi kita dapat terdeteksi sehingga komputer langsung menyesuaikan
programnya dengan posisi terbaru itu. Bagaimana mendeteksi pergerakan kita?
Seperti teknik yang sudah kita kenal saat ini, yaitu menggunakan satelit-satelit
GPS (Global Positioning System) yang sudah dikembangkan lebih lanjut untuk
memperbesar akurasi. Jika kita hanya bergerak di dalam ruangan (tidak ke luar
gedung) proses pendeteksian ini bisa dilakukan lebih sederhana karena kita hanya
membutuhkan sensor-sensor optik yang mampu menangkap sinyal gelombang
inframerah yang dipancarkan oleh dioda LED (Light Emitting Diode) di sepanjang
langit-langit ruangan. Sensor yang dipasang di komputer mobile yang kita bawa
sambil berjalan itu terus-menerus membantu menyediakan informasi lokasi kita
walaupun kita terus bergerak sehingga kita dapat terus menikmati dunia maya
yang sudah memasuki dunia nyata itu.

You May Also Like

0 komentar

Postingan Populer